JAKARTA, KOMPAS.com — Rupiah tumbang untuk pertama kali dalam enam hari terakhir. Otot rupiah melemah terpicu spekulasi bank sentral menghentikan intervensi ke pasar mata uang. Data Bloomberg menunjukkan, nilai tukar rupiah tergerus 0,4 persen ke level Rp 9.080 per dollar AS pada pukul 11.24 di Jakarta.
Pada 30 November lalu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution menyebutkan, bank sentral akan meningkatkan intervensi ke pasar untuk mendukung rupiah. Namun, hingga saat ini, bank sentral belum terlihat berada di pasar.
Kepala Treasury di ANZ Panin Bank, Wiling Bolung, menyebut ada tekanan jual dari investor asing karena mereka sedang menunggu untuk melihat kapan bank sentral masuk ke pasar. "Tapi, bank sentral telah berkomitmen untuk menopang rupiah dan obligasi. BI akan masuk dalam beberapa waktu ke depan," ujarnya hari ini di Jakarta.
Rupiah melemah seiring surutnya kepemilikan asing di obligasi pemerintah sebesar 2,2 persen dalam empat hari sejak 1 Desember lalu menjadi Rp 214,55 triliun.
Di sisi lain, mayoritas ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi, bank sentral akan mempertahankan suku bunga di level 6 persen pada pertemuan Kamis (8/12/2011) besok. (Dupla Kartini/Kontan)
sumber: detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar